Jumat, 31 Oktober 2008
Rabu, 08 Oktober 2008
Ipin Dan Upin
Upin dan Ipin adalah film animasi yang dibuat oleh Les Copaque, sebuah industri media di Selangor, malaysia. Upin dan Ipin punya episode terbaru. Film animasi keluarga ini menceritakan tentang kehidupan 2 orang anak malaysia dalam kehidupan sehari-harinya. Dalam film animasi ini dimunculkan etnik-etnik yang ada di Malaysia. Ada Etnik Melayu, China maupun India.
Film Animasi ini dirilis tahun lalu dan diputar secara berseri di TV9 Malaysia. Episode terbaru kali ini juga diputar secara berseri di TV 9 pada bulan Ramadhan 1429H.
Film ini sangat mendidik bagi anak-anak ditengah bersaingnya animasi-animasi yang sarat dengan nilai kekerasan. Animasi yang beredar sekarang pun tidak hanya dipersembahkan untuk anak-anak tetapi juga untuk kalangan remaja maupun dewasa.
Ditengah kerinduan animasi Indonesia setelah hilangnya serial Si Unyil yang pernah ditayangkan di TVRI dan mendapat sambutan yang sangat bagus dan setelah diberhentikannya tokoh boneka Si Komo , kini kita dihadirkan suatu tayangan anak yang cukup menarik dari negeri Jiran.
Walaupun bahasanya menggunakan bahasa Melayu, namun tidak sulit untuk memahami jalan ceritanya. Tidak heran Hammam -anakku- sangat menikmati sajian ini. Meskipun umurnya baru 1 tahun 10 bulan!
Banyak penggemar Upin dan Ipin yang menunggu kelanjutan serial ini. Halaman Upin dan Ipin di Youtube sudah merilis beberapa seri Upin dan Ipin. Dan kembali, saya acungkan jempol untuk animator Upin dan Ipin.
Bagi yang tidak suka format FLV di Youtube, atau enggan karena kualitas gambar yang beresolusi rendah, bisa download Upin dan Ipin Episode kedua ini dibawah ini (format video : XVid). Rapid versi Free tidak bisa resume dan hanya satu slot server. Bizhat ada 7 Slot Server (lebih cepat) dan bisa Resume.
Episode 1-6 : Upin dan Ipin
Episode 7 : Tadika
Episode 8 : Bulan Baru
Episode 9 : Adat
Episode 10 : Tamak
Episode 11 : Lailatul Qadr
Episode 12 : Kisah Dan Tauladan
Episode 13 : Kita Sayang Kak Ros
Episode 14 : Ketupat
Episode 15 : Zakat Fitrah
Episode 16 : Malam Syahdu
Episode 17 : Pagi Raya
Episode 18 : Berkat
JADWAL SHALAT
NAD, Indonesia | |
4 Jumada Al-Awwal 1429 | |
May 9, 2008 | |
Help Powered by www.IslamicFinder.org | |
Day | Friday |
Fajr | 5:11 |
Sunrise | 6:23 |
Dhuhr | 12:32 |
Asr | 3:54 |
Maghrib | 6:41 |
Isha | 7:50 |
JANGAN DIBACA !! { apabila tidak menyayangi iBUmu}
Ketika ibu saya berkunjung, Ia mengajak saya untuk
Berbelanja bersamanya karena dia membutuhkan sebuah
Gaun yang baru.
Saya sebenarnya tidak suka pergi berbelanja bersama dengan orang lain,
Dan saya bukanlah orang yang sabar,
tetapi walaupun demikian kami berangkat juga ke pusat perbelanjaan tersebut.
Kami mengunjungi setiap toko yang menyediakan gaun Wanita,
Dan ibu saya mencoba gaun demi gaun Dan Mengembalikan semuanya.
Seiring Hari yang berlalu, Saya mulai lelah Dan ibu saya mulai frustasi.
Akhirnya pada toko terakhir yang kami kunjungi,
Ibu Saya mencoba satu stel gaun biru yang cantik terdiri
Dari tiga helai. Pada blusnya terdapat sejenis tali di
Bagian tepi lehernya, Dan karena ketidaksabaran saya,
Maka untuk kali ini saya ikut masuk Dan berdiri
Bersama ibu saya dalam ruang ganti pakaian,
Saya Melihat bagaimana IA mencoba pakaian tersebut, Dan
Dengan susah mencoba untuk mengikat talinya.
Ternyata tangan-tangannya sudah mulai dilumpuhkan oleh
Penyakit radang sendi Dan sebab itu dia tidak dapat Melakukannya,
Ketika ibu saya berkunjung, Ia mengajak saya untuk
Berbelanja bersamanya karena dia membutuhkan sebuah
Gaun yang baru.
Saya sebenarnya tidak suka pergi berbelanja bersama dengan orang lain,
Dan saya bukanlah orang yang sabar,
tetapi walaupun demikian kami berangkat juga ke pusat perbelanjaan tersebut.
Kami mengunjungi setiap toko yang menyediakan gaun Wanita,
Dan ibu saya mencoba gaun demi gaun Dan Mengembalikan semuanya.
Seiring Hari yang berlalu, Saya mulai lelah Dan ibu saya mulai frustasi.
Akhirnya pada toko terakhir yang kami kunjungi,
Ibu Saya mencoba satu stel gaun biru yang cantik terdiri
Dari tiga helai. Pada blusnya terdapat sejenis tali di
Bagian tepi lehernya, Dan karena ketidaksabaran saya,
Maka untuk kali ini saya ikut masuk Dan berdiri
Bersama ibu saya dalam ruang ganti pakaian,
Saya Melihat bagaimana IA mencoba pakaian tersebut, Dan
Dengan susah mencoba untuk mengikat talinya.
Ternyata tangan-tangannya sudah mulai dilumpuhkan oleh
Penyakit radang sendi Dan sebab itu dia tidak dapat Melakukannya,
seketika ketidaksabaran saya digantikan
Oleh suatu rasa kasihan yang dalam kepadanya.
Saya Berbalik pergi Dan mencoba menyembunyikan air Mata
Yang keluar tanpa saya sadari.
Setelah saya Mendapatkan ketenangan lagi, saya kembali masuk ke
Kamar ganti untuk mengikatkan tali gaun tersebut.
Pakaian ini begitu indah, Dan dia membelinya.
Perjalanan belanja kami telah berakhir,
Tetapi Kejadian tersebut terukir Dan tidak dapat terlupakan Dari ingatan saya.
Sepanjang sisa Hari itu, pikiran Saya tetap saja kembali pada saat berada di dalam
Ruang ganti pakaian tersebut Dan terbayang tangan ibu
Saya yang sedang berusaha mengikat tali blusnya.
Kedua Tangan yang penuh dengan kasih, yang pernah menyuapi Saya, memandikan saya,
memakaikan baju, membelai Dan Memeluk saya, Dan terlebih dari semuanya,
berdoa untuk Saya, sekarang tangan itu telah menyentuh hati saya
Dengan cara yang paling membekas dalam hati saya.
Kemudian pada sore harinya, saya pergi ke kamar ibu Saya,
mengambil tangannya, menciumnya ... Dan yang
Membuatnya terkejut, memberitahukannya bahwa bagi saya
Kedua tangan tersebut adalah tangan yang paling indah Di dunia ini.
Saya sangat bersyukur bahwa Tuhan telah Membuat saya dapat melihat dengan Mata baru,
Betapa Bernilai Dan berharganya kasih sayang yang penuh
Pengorbanan dari seorang ibu. Saya hanya dapat berdoa
Bahwa suatu Hari kelak tangan saya Dan hati saya akan Memiliki keindahannya tersendiri.
Dunia ini memiliki Banyak keajaiban, segala ciptaan Tuhan yang begitu Agung,
tetapi tak satu pun yang dapat menandingi
Keindahan tangan Ibu...
Selasa, 07 Oktober 2008
RAHASIA HATI NURANI
di tengah kegundahan hati
di tengah gelapnya malam
Q hanya bisa merenung
dan merenung bahkan hanya berdiam diri
sesaat itu Q ingat semua
semua kenangan yg Qt tlah lalui berdua
semua kenangan yang manis dan pahit
kita tepuh berdua
dan tiada hari tanpa kebersamaan
tiada hari tanpa kasihmu
tapi kini Q jauh dari mu
Q jauh bukan untuk menghindar
Q jauh untuk memperjuangkan segala
cita cita seperti juga dirimu
dan saat ini saat Q jauh dari mu
malam yang dingin mencekam
di tengah kegundahan hati
di tengah gelapnya malam
Q hanya bisa merenung
dan merenung bahkan hanya berdiam diri
sesaat itu Q ingat semua
semua kenangan yg Qt tlah lalui berdua
semua kenangan yang manis dan pahit
kita tepuh berdua
dan tiada hari tanpa kebersamaan
tiada hari tanpa kasihmu
tapi kini Q jauh dari mu
Q jauh bukan untuk menghindar
Q jauh untuk memperjuangkan segala
cita cita seperti juga dirimu
dan saat ini saat Q jauh dari mu
Q selalu berjanji
tak akan melupakanmu
tak akan berpaling dari mu
walaupun apapun yang menghadang
karena kaulah orang pertama dalam hidupku
kau lah yang pertama mengenalkan padaku
apa itu cinta
di malam yg gelap di temani bulan dan disinari bintang
Q berjanji akan menjaga hati
menjaga hubungan yang selama ini kita bina
jujur Q tak mau kehilangan mu
kehilangan kasih sayangmu
malam yang dingin mencekam
di tengah kegundahan hati
di tengah gelapnya malam
Q hanya bisa merenung
dan merenung bahkan hanya berdiam diri
sesaat itu Q ingat semua
semua kenangan yg Qt tlah lalui berdua
semua kenangan yang manis dan pahit
kita tepuh berdua
dan tiada hari tanpa kebersamaan
tiada hari tanpa kasihmu
tapi kini Q jauh dari mu
Q jauh bukan untuk menghindar
Q jauh untuk memperjuangkan segala
cita cita seperti juga dirimu
dan saat ini saat Q jauh dari mu
Q selalu berjanji
tak akan melupakanmu
tak akan berpaling dari mu
walaupun apapun yang menghadang
karena kaulah orang pertama dalam hidupku
kau lah yang pertama mengenalkan padaku
apa itu cinta
di malam yg gelap di temani bulan dan disinari bintang
Q berjanji akan menjaga hati
menjaga hubungan yang selama ini kita bina
jujur Q tak mau kehilangan mu
kehilangan kasih sayangmu